Sontak Aja Saya Merasa Dingin

sesampainya dikamar, perasaanku jadi enggak pasti, soalnya lagi ingat dada putih bibi linda mulanya. saya langsung mengancing pintu kamar, kemudian beronani angkuh dengan memantulkan muka bibi linda yang kira-kira mirip-mirip atas krisdayanti itu. oo eco sangat “croott.. croot.. crot.. ” saya telah pergi rupanya. saya mesti nyari aturan nih agar dapat merasakan dada putihnya mulanya. dengan pikir-pikir, saya ketiduran.

saya kaget serta bangkit karna sontak aja saya merasa dingin. astaga nyatanya telah gelap, mana hujan lagi. kututup jendela kamarku itu, kemudian saya beranjak pergi. diam serta antap rumah ini. saya ke dapur, cuma memperoleh sang ijah lagi membasuh piring. saya bersoal ke beliau,

” bunda kemana bi? “.

bi ijah bereaksi bila tanteku telah tidur mulanya sesudah makan serta sepupuku lagi menginap di rumah temannya. ” saya kekamar saja dech”, pikirku. ketika menuju kamar, tidak berencana saya melampaui kamar bibi.

pintunya telah tertutup muktamar. terkenang dada putih yang mulanya siang, saya jadi aktif buat memandang, gimana sich bibi linda bila tidur. perlahan kuintip dengan bolongan kunci. tetapi gelap sangat. rupanya lampu dikamar bibi telah mati.

kian penasaran saya dibuatnya. kucoba buat mengeluarkan batang pintu, ahaa.. nyatanya enggak terkancing. dengan memandang kiri-kanan, saya beranjak masuk ke kamar bibi. giliran nih pikirku. merebak desahan lembut bibi diatas ranjangnya. perlahan saya berkerumun mendekati lokasi tidurnya. kimono tente linda berburai keatas sedikit, sehingga mengekspos pahanya yang putih bagus.